Saat Sungai Jadi Tetangga: Hotel Victoria Banjarmasin
Aku duduk di sebuah meja kecil di samping lobi hotel, menyendok nasi putih hangat dengan lauk ayam goreng asam manis dan suwiran telur rebus sederhana. Bukan hanya menunya yang membuatnya terasa spesial, tetapi juga pemandangan di depan mata: sungai lebar yang mengalir tenang, seakan menegaskan janji yang tertera, river view hotel. Hotel Victoria, begitu namanya, memberiku momen sarapan yang lebih seperti jeda: singkat, sederhana, tapi membekas.
Dari sudut itu, kamu bisa merasakan sungai berubah jadi panggung kehidupan. Kelotok (perahu motor dalam bahasa Banjar) dan speed boat bergantian lewat membawa penumpang dan barang, sementara eceng gondok melayang santai mengikuti arus. Semua bergerak dengan ritme masing-masing, menciptakan kontras dengan tenangnya meja sarapan di tepi sungai.
Akan aku beri tau lagi kepadamu, kelebihan hotel ini bukan hanya pada suasana, tetapi juga letaknya yang strategis. Hanya beberapa langkah dari Balai Kota Banjarmasin, kamu bisa dengan mudah mengakses acara publik yang digelar pemerintah kota tanpa perlu kendaraan.
![]() |
| foto: dok. Hotel Victoria |
Meski tidak ikut nonbar, aku masih bisa mendengar suara riuh penonton di luar saat gol gol itu dirayakan dari dalam kamar di lantai tiga.
Ini yang juga cukup menarik. Kalau kamu merasa lapar kembali datang di siang hari, cukup menyeberang jalan: Rumah Makan Sambal Acan Raja Banjar sudah siap menyambut dengan patin bakar, gangan batanak, dan sambal acan pedas yang khas.
Bukan hanya kamar dengan jendela menghadap sungai yang jadi andalan. Kita juga bisa meminjam sepeda dengan biaya Rp50.000 untuk tiga jam, khusus tamu hotel. Sebuah cara sederhana namun menyenangkan untuk menyusuri tepian Martapura di pagi atau sore hari. Kayuhan santai di jalur sungai menambah kesan bahwa hotel ini memang dirancang untuk berbaur dengan ritme kota air.
Pilihan lain pun ada di sekitar hotel, secangkir kopi di kedai Kopi Kenangan yang hanya berjarak sekitar 300 meter, atau kunjungan singkat ke pasar tradisional terdekat yang menawarkan hiruk-pikuk belanja pagi dan warna-warni hasil bumi lokal. Semua itu bisa dicapai hanya dengan berjalan kaki, menjadikan Victoria titik awal yang praktis untuk menjelajahi kota.
Kembali ke kamar, nuansa sungai tetap hadir bila memilih jendela yang menghadap langsung ke air. Ada kepuasan kecil melihat arus yang terus bergerak, kontras dengan kenyamanan modern di dalam kamar. Televisi layar datar dengan akses YouTube siap menemani saat ingin bersantai, seakan memperlihatkan bagaimana tradisi sungai dan ritme modern bisa berpadu di satu ruang.
Menariknya, semua itu tidak harus membuat kantong bolong. Sebagai hotel bintang tiga di pusat kota, tarif kamar di Hotel Victoria per September 2025 berada di kisaran Rp290.000 sampai Rp700.000 per malam, tergantung tipe kamar dan promo yang berlaku. Pilihan dengan river view biasanya sedikit lebih tinggi, namun sepadan dengan pemandangan tenang yang bisa dinikmati langsung dari jendela.
Hotel Victoria, atau Victoria River View, beralamat di Jalan Lambung Mangkurat Nomor 48, Kertak Baru Ilir, Banjarmasin, tepat di tepi Sungai Martapura. Dari lobi hotel, sungai membentang sebagai latar utama, menegaskan identitasnya yang tak hanya sekadar nama. Untuk reservasi, tamu bisa menghubungi nomor +62 511 336 0111 atau memanfaatkan akun media sosial resmi hotel.
Pemesanan pun fleksibel. Victoria hadir di berbagai platform populer seperti Traveloka, Tiket.com, Expedia, Hotels.com, Kayak, dan Trip.com. Sesekali, promo musiman juga muncul lewat media sosial atau potongan harga khusus melalui WhatsApp reservasi. Namun, satu hal perlu diperhatikan: harga bisa berubah tergantung tanggal, tipe kamar, serta kebijakan sarapan dan pembatalan. Beberapa listing sudah menampilkan harga “bersih” termasuk pajak, sementara yang lain hanya menampilkan harga dasar. Karena itu, bijaklah memeriksa total akhir sebelum menekan tombol pesan.
(The Banjarmasiner)









Post a Comment