Header Ads

Sawit Bukan Penyebab Utama Deforestasi? Seminar ULM Uraikan Mitos dan Fakta Industri Kelapa Sawit

THE BANJARMASINER – Industri kelapa sawit menjadi sorotan dalam seminar bedah dan diseminasi buku “Mitos vs Fakta: Industri Minyak Sawit Indonesia dalam Isu Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Globalisasi Keempat” di Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarmasin, Sabtu (20/8/2025).

SEMINAR - Para akademisi bahas isu industri sawit di Indonesia.
Acara ini menghadirkan sejumlah akademisi dan praktisi untuk membongkar persepsi yang selama ini melekat pada sawit. Dalam diskusi, Umi Salawati, dosen Sosial Ekonomi ULM, menegaskan sawit adalah komoditas strategis yang mampu mendongkrak pendapatan petani. "Khususnya bagi mereka yang memiliki lahan minimal dua hektare," ujarnya.1

Hal ini diperkuat oleh pernyataan DR Arief Rahmad Maulana Akbar, Wakil Rektor ULM, yang menyebut sawit sebagai “pohon paling efisien untuk pengembangan sumber pendapatan.”

Isu lingkungan yang kerap disematkan pada sawit juga diluruskan. Yudhi Ahmad Nazari, Dosen Bidang Agronomi, menekankan pendapatnya. Ia menyebut sawit bukanlah penyebab utama pemanasan global. “Emisi gas rumah kaca jauh lebih besar berasal dari sektor energi fosil,” urai dia. 

Sementara itu, DR Tungkot Sipayung, Direktur Eksekutif PASPI, menambahkan bahwa produktivitas sawit yang tinggi justru mencegah deforestasi global lebih luas dibandingkan minyak nabati lain.
Dari sisi kesehatan, Muhammad Irwan Setiawan, Dosen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, membantah mitos minyak sawit mengandung kolesterol. Ia menegaskan kolesterol hanya ditemukan pada produk hewani, sementara minyak sawit justru kaya vitamin A, vitamin E, dan senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi tubuh.

Seminar ini menyimpulkan sawit adalah lokomotif ekonomi nasional, dengan kontribusi besar terhadap devisa, lapangan kerja, serta kesejahteraan masyarakat pedesaan. 

Namun, industri ini masih menghadapi tantangan global, terutama dari sisi regulasi dan reputasi, yang menuntut upaya bersama antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri untuk menjaga keberlanjutan. (adv)
close
pop up banner